Tawa di Cisadane

Rafting di Sungai Cisadane dimulai dengan sambutan hangat dan pengarahan keselamatan oleh pemandu berlisensi, yang memastikan kami memahami instruksi penting dan cara menjaga keselamatan di atas perahu karet.

Setelah itu, kami diinstruksikan untuk mengenakan perlengkapan seperti jaket pelampung dan helm, dan siap memulai petualangan menyusuri arus Sungai Cisadane yang menyegarkan.

Masuk kepada sesi safety briefing, ada beberapa bahasan penting terkait keselamatan dan tata cara berarung jeram. Setelah itu, lanjut ke pembagian kelompok, perahu rafting di Cisadane umumnya berisikan maksimal enam orang peserta plus satu orang pemandu. Sebelum rafting, kami dan kelompok foto bersama dulu dan setelahnya berdoa untuk kelancaran dan keselamatan.

Saatnya berpetualang! Setelah di bagi kelompok, saya dan beberapa kelompok lainnya akan mendapatkan nama pemandu masing-masing. Pemadu saya dan kelompok saya bernama Kang Sarip.

Bertualang! Setelah melewati beberapa jeram yang seru, kami memasuki bagian sungai yang lebih tenang. Di sini, saya bisa bernapas lega dan mengamati pemandangan di sekitar. Sesekali kami melihat penduduk lokal sedang memancing.

Setelah hampir dua jam berjuang dan bersenang-senang, perjalanan kami berakhir. Kami tiba di titik akhir dengan senyum lebar dan rasa lelah yang nikmat. Pengalaman arung jeram di Cisadane lebih dari sekadar petualangan; itu adalah pelajaran tentang kerja sama tim, keberanian, dan bagaimana cara menghargai keindahan alam.

Setiap cipratan air, setiap dorongan dayung, dan setiap tawa teman-teman saya akan menjadi kenangan yang tak terlupakan. Rafting di Cisadane adalah pengalaman yang sangat saya rekomendasikan untuk siapa pun yang mencari adrenalin sekaligus ingin terhubung kembali dengan alam.